Jumat, 10 Mei 2019

Budidaya Buah Naga

0 komentar

Syarat tumbuh
Tanaman ini dapat tumbuh didataran rendah, pada ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut dengan kondisi tanah yang gembur,porous, banyak mengandung bahan organik yang mengandung unsur hara, dengan pH 5 – 7. Air harus cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air. Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan.
Persiapan bibit dan penanaman
Buah naga dapat diperbanyak dengan cara stek dan biji tetapi umumnya bibit yang digunakan dalam bentuk stek. Stek yang dibutuhkan untuk bahan batang tanaman dengan panjangnya 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Pemeliharaan
Pengairan : pada tahap awal pertumbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. Pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan. Pemupukan : pemupukan tanaman di berikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 kg. Pemangkasan : Batang utama (primer) di pangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga (sekitar 2 meter), dan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi dan ditumbuhkan 2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.
Panen
Setelah tanaman berumur 1,5 - 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri-ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai/sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Dalam 2 tahun pertama setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 sampai dengan 10 buah naga dengan bobot sekitar 400 – 650 gram. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga maret. Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun.
Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga
Tanaman buah naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan banting dan relatif mudahperawatannya, tetapi tentunya dalam budidaya selalu ada gangguan hama dan penyakit yang menyerang yang bias mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bias mengalami kerugian. Oleh karena itu harus diperhatikan apabila anda menjumpai gangguan yang menyerang tanaman buah naga. Adapun gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga yaitu :
Tungau. Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulanganya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.
Kutu Putih. Tanaman buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada cabang yang diserang. Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.
Kutu Sisik. Hama kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena sinar matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.
Bekicot. Hama ini sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga.
Penyakit Buah Naga
Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya. Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya :
Busuk Pangkal Batang. Penyakit ini umumnya muncul pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecoklatan dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu sclerotium. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yag belum tumbuh akar dalam bentuk potongan. Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang dapat dilakukan dengan menyemprot Benlate dengan dosis 2 gr/ltr air utau Ridomil 2 gr/ltr air sebulan sekali.
Fusarium. Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium Oxysporium, gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya denganpenyemprotkan Benlate dengan dosis 2 gr/liter air 1 – 2 kali seminggu yangsemprotkan pada pangkal batang yang terserang.

Leave a Reply