1.
Persyaratan tumbuh
- Tumbuh baik
pada ketinggian 0 - 500 m dpl
- Struktur tanah
gembur dan drainase baik
- Keasaman (pH)
tanah antara 6-6,5
- Dalam masa
pertumbuhan memerlukan cahaya matahari yang cukup
- Tanaman yang
masih muda memerlukan air cukup untuk pertumbuhan
dan setelah
berumur 2,5 bulan kebutuhan akan air sudah mulai
berkurang.
2.
Benih
Varietas unggul yang dianjurkan antara lain : Gajah,
Macan, Banteng, Tapir, Kelinci dan Mahesa, varietas-varietas ini tahan terhadap
penyakit layu, karat dan bercak daun. Varietas lainnya yang sangat digemari
oleh para petani di NTB adalah varietas lokal setempat.
Benih
tanaman kacang tanah yang digunakan responden adalah varietas lokal. Benih ini
pada umumnya dipersiapkan oleh petani sendiri yaitu dengan membeli di pasar.
Jumlah benih yang digunakan bervariasi sesuai dengan luas lahan. Adapun jumlah
benih yang digunakan rata-rata 29,77 kg/petani atau sebesar 34,61 kg/ha dengan
harga yang berlaku saat penelitian sebesar Rp.22.0000/kg. (Bahrun, 2015)
3.
Penyiapan lahan
- Tarah diolah
dengan cara bajak 1 kali dan digaru 1kali
- Buatlah
saluran drainase berjarak 3 - 4 meter membujur searah dengan
barisan tanaman
- Lebar saluran
30 cm dan dalam 25 cm
Kacang tanah sebaiknya ditanam dalam
larikan. Cara larikan bertujuan untuk mempermudah pemeliharaan tanaman, yang
meliputi penyiangan gulma dan penyemprotan.
Pada tanah yang subur, benih ditanam dengan jarak 40 cm x 15 cm ata 30 cm x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dapat dibuat lebih rapat, yakni 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal sedalam 3 cm. Tiap lubang diisi dengan 1 butir benih kacang, kemudian ditutup dengan tanah halus. (Mas Ad, 2016)
Pada tanah yang subur, benih ditanam dengan jarak 40 cm x 15 cm ata 30 cm x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dapat dibuat lebih rapat, yakni 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal sedalam 3 cm. Tiap lubang diisi dengan 1 butir benih kacang, kemudian ditutup dengan tanah halus. (Mas Ad, 2016)
4.
Waktu tanam
- Penanainan
dilakukan segera setelah hujan turun cukup
- Perlu
diupayakan supaya penanaman dilakukan serentak pada suatu
hamparan
5.
Cara tanam
- Biji
ditugalkan dengan kedalaman 3 cm
- Jarak tanam 40
x 1 0 cm (2 biji/Iubang)
- Benih
diperlukan sekitar 70 kg biji/ha
6.
Pemeliharaan
a. Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan dosis Urea 50 kg/ha, Sp-36 100 kg/ha,
dan KCL 50
kg/ha. Pupuk diberikan pada umur 10 - 15 hari setelah tanam
dengan cara
disebarkan dalam larikan antara barisan. Semua pupuk
diberikan
sekaligus. Pemupukan bisa juga dilakukan dengan cara disebar
merata keseluruh
areal sebelum tanam, asalkan kondisi lahan dalam
keadaan lembab
(macak-macak).
b.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada umur
3 minggu dan umur 6 minggu setelah tanam (tergantung keadaan rumput).
c.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit hendaknya menggunakan
prinsip pengendalian hama terpadu. Hama yang sering menyerang tanaman kacang
tanah adalah : pengerek daun (Stamopteryx subsecivella), pengisap daun
(Empoasca) dan kutu daun (Tetranychus bimaculatus). Sedangkan penyakit yang
sering menyerang antara lain: penyakit layu (bacterial wilt), bercak dawn (Leaf
spot), sapu (Virus), mozaik (Mozaik disease), cendawan akar (Sclerotical
disease) dan penyakit cendawan akar (Sclerotical blight)
Kacang tanah yang ditanam harus terpelihara dengan
baik. Gulma dan tumbuhan pengganggu akan dapat mengurangi produksi tanaman
kacang tanah apabila tanaman pengganggu tidak dikontrol atau disiangi dari
tanaman utamanya. Penyiangan perlu dilakukan jika tanaman banyak ditumbuhi
rumput atau gulma, penyiangan dilakukan 1 - 2 kali dalam satu musim tanam.
Sedangkan pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan dilakukan. Hal ini
dilakukan agar akar tanaman tidak keluar dari dalam tanah.
Hama yang biasa menyerang tanaman kacang tanah
antara lain ulat korok (Stomapterix subsecivella) yang menyerang bagian
tulang daun yang menyebabkan sekitar tulang daun dan menguningnya warna daun.
Hama yang lain yaitu ulat grayak (Spodoptera litura ) yang menyerang
bagian daun dan buah (polong). (Bahrun, 2015)
7.
Panen
Tanaman
kacang tanah bisa dipanen antara umur 100 - 110 hari, dengan tanda tanda :
kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji
tipis mengkilat dan tidak berair serta sebagian besar daun telah rontok.
Kacang tanah yang sudah siap panen,
daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan waktu panen disesuaikan pula
dengan jenis atau variet yang ditanam. Polong yang sudah tua memiliki kulit
yang keras dengan biji yang bernas dan kulit biji yang tipis.
Panen kacang tanah umumnya dilakukan secara
manual yaitu denga mencabut tanaman. Cara panen tersebut meskipun memerlukan
banyak tenaga dan waktu, namun mampu menghasilkan mutu biji yang lebih baik
karena dapat terhindar dari kerusakan mekanis. (Mas Ad, 2016)