Jumat, 10 Mei 2019

Budidaya Kacang Tanah

0 komentar


1. Persyaratan tumbuh
- Tumbuh baik pada ketinggian 0 - 500 m dpl
- Struktur tanah gembur dan drainase baik
- Keasaman (pH) tanah antara 6-6,5
- Dalam masa pertumbuhan memerlukan cahaya matahari yang cukup
- Tanaman yang masih muda memerlukan air cukup untuk pertumbuhan
dan setelah berumur 2,5 bulan kebutuhan akan air sudah mulai
berkurang.

2. Benih
Varietas unggul yang dianjurkan antara lain : Gajah, Macan, Banteng, Tapir, Kelinci dan Mahesa, varietas-varietas ini tahan terhadap penyakit layu, karat dan bercak daun. Varietas lainnya yang sangat digemari oleh para petani di NTB adalah varietas lokal setempat.
Benih tanaman kacang tanah yang digunakan responden adalah varietas lokal. Benih ini pada umumnya dipersiapkan oleh petani sendiri yaitu dengan membeli di pasar. Jumlah benih yang digunakan bervariasi sesuai dengan luas lahan. Adapun jumlah benih yang digunakan rata-rata 29,77 kg/petani atau sebesar 34,61 kg/ha dengan harga yang berlaku saat penelitian sebesar Rp.22.0000/kg. (Bahrun, 2015)
3. Penyiapan lahan
- Tarah diolah dengan cara bajak 1 kali dan digaru 1kali
- Buatlah saluran drainase berjarak 3 - 4 meter membujur searah dengan
barisan tanaman
- Lebar saluran 30 cm dan dalam 25 cm
Kacang tanah sebaiknya ditanam dalam larikan. Cara larikan bertujuan untuk mempermudah pemeliharaan tanaman, yang meliputi penyiangan gulma dan penyemprotan.
Pada tanah yang subur, benih ditanam dengan jarak 40 cm x 15 cm ata 30 cm x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dapat dibuat lebih rapat, yakni 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal sedalam 3 cm. Tiap lubang diisi dengan 1 butir benih kacang, kemudian ditutup dengan tanah halus. (Mas Ad, 2016)
4. Waktu tanam
- Penanainan dilakukan segera setelah hujan turun cukup
- Perlu diupayakan supaya penanaman dilakukan serentak pada suatu
hamparan
5. Cara tanam
- Biji ditugalkan dengan kedalaman 3 cm
- Jarak tanam 40 x 1 0 cm (2 biji/Iubang)
- Benih diperlukan sekitar 70 kg biji/ha
6. Pemeliharaan
a. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan dosis Urea 50 kg/ha, Sp-36 100 kg/ha,
dan KCL 50 kg/ha. Pupuk diberikan pada umur 10 - 15 hari setelah tanam
dengan cara disebarkan dalam larikan antara barisan. Semua pupuk
diberikan sekaligus. Pemupukan bisa juga dilakukan dengan cara disebar
merata keseluruh areal sebelum tanam, asalkan kondisi lahan dalam
keadaan lembab (macak-macak).
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 3 minggu dan umur 6 minggu setelah tanam (tergantung keadaan rumput).
c. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit hendaknya menggunakan prinsip pengendalian hama terpadu. Hama yang sering menyerang tanaman kacang tanah adalah : pengerek daun (Stamopteryx subsecivella), pengisap daun (Empoasca) dan kutu daun (Tetranychus bimaculatus). Sedangkan penyakit yang sering menyerang antara lain: penyakit layu (bacterial wilt), bercak dawn (Leaf spot), sapu (Virus), mozaik (Mozaik disease), cendawan akar (Sclerotical disease) dan penyakit cendawan akar (Sclerotical blight)
Kacang tanah yang ditanam harus terpelihara dengan baik. Gulma dan tumbuhan pengganggu akan dapat mengurangi produksi tanaman kacang tanah apabila tanaman pengganggu tidak dikontrol atau disiangi dari tanaman utamanya. Penyiangan perlu dilakukan jika tanaman banyak ditumbuhi rumput atau gulma, penyiangan dilakukan 1 - 2 kali dalam satu musim tanam. Sedangkan pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan dilakukan. Hal ini dilakukan agar akar tanaman tidak keluar dari dalam tanah.
Hama yang biasa menyerang tanaman kacang tanah antara lain ulat korok (Stomapterix subsecivella) yang menyerang bagian tulang daun yang menyebabkan sekitar tulang daun dan menguningnya warna daun. Hama yang lain yaitu ulat grayak (Spodoptera litura ) yang menyerang bagian daun dan buah (polong). (Bahrun, 2015)
7. Panen
Tanaman kacang tanah bisa dipanen antara umur 100 - 110 hari, dengan tanda tanda : kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji tipis mengkilat dan tidak berair serta sebagian besar daun telah rontok.
Kacang tanah yang sudah siap panen, daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan waktu panen disesuaikan pula dengan jenis atau variet yang ditanam. Polong yang sudah tua memiliki kulit yang keras dengan biji yang bernas dan kulit biji yang tipis. Panen kacang tanah umumnya dilakukan secara manual yaitu denga mencabut tanaman. Cara panen tersebut meskipun memerlukan banyak tenaga dan waktu, namun mampu menghasilkan mutu biji yang lebih baik karena dapat terhindar dari kerusakan mekanis. (Mas Ad, 2016)

Leave a Reply