Jumat, 10 Mei 2019

Hidroponik

0 komentar


Hidroponik atau istilah asingnya hydroponics, berasal dari bahasa Yunani. Kata tersebut berasal dari gabungan dua kata yaitu hydro yang artinya air dan ponos yang airnya bekerja, budidaya hidroponik artinya bekerja dengan air yang lebih dikenal dengan sistem bercocok tanam tanpa tanah, dalam hidroponik hanya dibutuhkan air yang ditambahkan nutrient sebagai sumber makanan bagi tanaman (Irawan, 2003).
Menurut Raffar (1993), sistem hidroponik merupakan cara produksi tanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yang optimal, maka potensi maksimum untuk berproduksi dapat tercapai. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan sistem perakaran tanaman, dimana pertumbuhan perakaran tanaman yang optimum akan menghasilkan pertumbuhan tunas atau bagian atas yang sangat tinggi. Pada sistem hidroponik, larutan nutrisi yang diberikan mengandung komposisi garam-garam organik yang berimbang untuk menumbuhkan perakaran dengan kondisi lingkungan
perakaran yang ideal.
Perkembangan hidroponik di Indonesia masih sangat terbatas karena masih dipandang sebagai suatu teknologi yang memerlukan biaya mahal. Namun hasil observasi secara umum memberikan gambaran sementara bahwa status pertanian hidroponik di Indonesia menunjukkan perkembangan cukup baik, walaupun kontribusi terhadap produksi total buah/sayur relatif masih kecil (Subhan, 2002). Menurut Lingga (2005) budidaya tanaman secara hidroponik memiliki keuntungan yaitu : (1) dapat dilakukan pada ruang atau tempat yang terbatas dan higienis, (2) apabila dilakukan di rumah kaca dapat diatur suhu dan kelembabannya, (3) nutrien yang diberikan digunakan secara efisien oleh tanaman, (4) produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan media tanam tanah biasa, (5) kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor, (6) tanaman memberikan hasil yang kontinu.
Adapun kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik menurut Del Rosarios,
1990 antara lain adalah :
Kelebihan sistem hidroponik, antara lain:
1.                  Penggunaan lahan lebih efisien.
2.                  Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah.
3.                  Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun.
4.                  Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih.
5.                  Penggunaan pupuk dan air lebih efisien.
6.                  Periode tanam lebih pendek.
7.                  Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.

Leave a Reply